![]() |
Masjid Baitul Maal PKN-STAN |
… Menyusuli FHQ-FHQ seputaran PKN STAN, Tangerang Selatan.
Semua bermula dari Ustadz Ahmad Muzzammil Al Hafidz,
Almarhum (Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu) yang mendirikan
Pesantren Nurul Hikmah, Ciputat. Dari situ, lahir alumni santri-santri beliau
yang berinisiatif mengemas model pesantren instan. Salah satunya Ustadz Imam
Al-Faruq (beliau pernah menjadi pengurus ma’had syariah di kampus STAN hampir
10 tahun silam). Dari situ berbagai FHQ bermunculan. Tak lepas, kontribusi
asatidz/ah yang tak bisa disebutkan namanya -terbakar semangat mereka untuk
bergabung dengan FHQ-FHQ tersebut. Sebagian mereka memformatkan lain manuver.
School of Quran, Rumah Tahfidz, banyak ragamnya.
Data kasar 2015 menyebutkan jumlah santri mereka sukses meramaikan masjid:
FHQ An Nashr (jumlah santri 500-an), FHQ Ar-Ridho (80-an), HCQ Baitul
Maal - khusus akhwat (200-an), FHQ Baitul Haq Bekasi, FHQ Duta Bintaro, dan
lain-lain, semoga menular ke banyak masjid dan mencetak banyak pengajar Quran. Salah satunya di masjid Baitul Maal - PKN STAN.
Alhamdulillah wa syukurillah… Gegap gempita semangat
pengurus Masjid Baitul Maal 2016 sukses menghadirkan kembali FHQ Masjid Baitul
Maal (khusus ikhwan+akhwat mahasiswa PKN STAN). RQ STAN turut berkontribusi,
mengingat sebagian pengurus dan pengajarnya jebolan santri tahfidz RQ STAN. Format
FHQ ini mirip FHQ pada umumnya:
- Diselenggarakan selama 2 jam; tiap Sabtu sore dan Ahad sore sesuai kesepakatan santri.
- Launching: saat mabit MBM, 30 Januari 2016. Kuliah perdana: 6 dan 7 Februari 2016.
- Teknis berupa kelompok-kelompok kecil 8-9 santri yang masing-masingnya dikelola oleh seorang musyrif/pengajar.
- Tak beda jauh dengan mentoring. Hanya saja, ia terprogram dan khusus materi tahsin/tahfidz Quran.
- Kurikulum diformat untuk 16 pertemuan. Yakni 8 pertemuan+UTS dan 8 pertemuan+UAS.
- Uniknya, kurikulum tidak menggunakan manhaj FHQ pada umumnya, melainkan bermetodekan Utsmani (berdasarkan hasil penelitian, metode ini lebih cepat menargetkan santri sukses tahsin).
- Adanya pengelolaan tarif santri. Bukan untuk membebani santri, melainkan agar santri merasa perlu untuk menyelesaikan tahsin hingga tuntas.
- Untuk ikhwan: Sebagian besar musyrif/pengajar berasal dari santri tahfidz dan musyrif RQ STAN: Deny, Junior, Okbri, Dani T, Dasep, Fikri, Sugi, Faruq, Ustad Hasan (9 dari 11 pengajar).
- Untuk akhwat: Semua musyrif/pengajar berasal dari santri tahfidz dan mantan santri RQ STAN: Oky, Delva, Ana, Wone, Ella, Nindi, Rizka, Elin.
- Untuk ikhwan, Sabtu dan Ahad terjumlah berurutan: 7 dan 8 kelompok = 15 kelompok. Total: 133 santri.
- Untuk akhwat, Sabtu dan Ahad terjumlah berurutan: 9 dan 7 kelompok = 16 kelompok. Total: 145 santri.
Alhamdulillah… Momen dilaunchingnya FHQ MBM ini, nyaris
bersamaan dengan dilangsungkannya UAS RQ STAN. Artinya, santri tahsin lulus UAS
siap diterjunkan untuk menjadi alternatif pengajar Quran -generasi berikutnya.
Bahkan, bila perlu menjadi badal (pengganti) untuk FHQ-FHQ seputar Bintaro. Akh
Umar al-Faruq (santri tahfidz RQ PJMI) bahkan, telah menjadi pengajar tetap di
FHQ Masjid Ar Ridho.
Semoga Allah menjaga keistiqomahan niat dan amal dari
para pengajar, para santri, panitia, dan pihak-pihak lain yang mendukung kesuksesan dakwah Quran di PKN STAN pada khususnya,
di atas bumi Allah pada umumnya.
Semoga ulasan sedikit ini menjadi pemantik
inspirasi untuk kita, dalam bersama-sama membumikan Quran, mendakwahkan Quran. (ibnuz)
Allahummarhamnaa bil Qur’aan…
Allahummaj’alnaa min ahlul Qur’aan…
Posting Komentar